20080217

bohog lagi?

dikelas pada hari jumat tanggal 15 februari.
hmm..saya merasa jenuh yang tak terkendali
sungguh bertopeng semangat yang tinggi. saya duduk di bangku kedua di sebelah kanan.
hari ini tadi pagi hujan menguyur kota lagi
entah apa saya ingin lebih memaknai pagi disela kesibukan yang sungguh dahsyat tak menyisakan waktu untuk berpikir mendalam akan semua ini

cek buku? okey, gaada tugas yang ketinggalan.
cek prototype? okei. (asal tau aja, ntar siang ada LKS)
seragam? iyah, saya ga lupa pake rok kok..
ternyata ayah masih berbelas kasih pada sang anak tak membiarkan di terlambat di pagi yang dingin dan basah ini.

lalu di anter pake mobil starlet yang konon baru beres dari bengkel karena kemaren kebanjiran di jakarta.

pagi yang terburu-buru(dan memang selalu seperti ini),
akhirnya tubuh saya bisa diam mengistirahatkan sendi-sendi nya.
lalu saya duduk di mobil.

relung hati bersulang sama dinginnya pagi ini.

loh? udah nyampe lagi.
turun di sekolah ternyata tubuh bergerak dengan bebas lagi,
saya minta biodata sana-sini,saya minta testimonial sana-sini
saya turun naik tangga nyari orang
teriak-teriak manggil orang
ketawa-ketawa dengan adanya sedikit kekonyolan yang menghibur
bergulat dengan waktu
sampai di kelas saya belum bisa duduk dengan tenang
dan jujur saja saya senang

saya merasa diisi,
saya tertantang untuk menepati janji pada diri.
saya merasa lebih ada guna saat berhubungan dengan oranglain dari pada bergulat dengan pikiran sendiri
saya merasa semuanya dipakai, kaki-tangan-mulut. tak cuma kepala
(mengapa orang memiliki badan? aku tidak tahu. barangkali sebagai penyangga kepala. hha)

tapi saya sendiri merasa terkhianati.
saya matikan inspirasi karena tak sempat menulis.
saya sesekali merasa sesak karena saking inginnya menulis tapi saya capek lagipula sudah waktunya tidur dan besoknya kan banyak energi terpakai.

kadang kini saya merasa tak jadi saya..
saya jadi oranglain yang ekstrovert dan tak buang-buang waktu untuk bepikir mendalam dalam segala sesuatu hal(dulu apapun saya pikirkan)
saya berhenti bingung dan saya berjalan melewatkan banyak hal demi mendapatkan banyak hal
saya merasa pikiran saya ga lagi abstrak. tapi jadi UMUM

jadi?

saya berbohong dengan kedangkalan agar semuanya tertutupi.