20080925

lebaran sebentar lagi
cerita tentang hiu jelek kesepian.

aku hiu, cuma hiu jelek yang kesepian.
tidak ingin terlahir sebagai hiu.. aku bukan predator yang ganas. bukan
hiu yang juga ingin disayangi, bukan ditakuti.
langkah tubuhku membuat apa yang disekitarku menghindar..
bahkan tak ada sedikitpun kesempatan untuk mereka mengetahui bagaimana aku sebenarnya,
aku dan kepalsuanku seumur hidup.
hiu lelah.. tak nafsu makan.
biarkan aku mati, biarkan aku mati..
ini hidup bukan yang hiu mau

hiu tak ingin menjadi hiu,
aku tak ingin mempertanggungjawabkan semua ketakutan semu yang disebabkan karena keberadaanku. sumpah aku tak maksud, benar-benar tak maksud.

hiu menangis di sudut laut dalam.. hiu menyesali kehidupannya.. hiu mempertanyakan keberadaannya..

ngomong doang gampang

terimalah dirimu apa adanya,
merupakan langkah kebahagiaan yang pertama
ketika kamu lelah memforsir diri untuk menjadi orang lain, kamu akan menjadi semakin tidak bahagia.
percayalah

kenali tujuan hidupmu,
ketika kamu berputarputar entah mau pergi kemana, kamu akan bingung dan rasa bingung apalagi menunggu adalah rasa yang tidak mengenakan.
bahagia bukan tujuan, itu rasa yang akan kita rasakan saat mencapai tujuan. seperti halnya arah mata angin, mau pergi kemana? selatan bukan jawaban.
kutub selatan, australia, indonesia? semuanya bisa menjadi selatan tergantung dimana kita berada.

don't pretend that you move on..
jujur. jalan berbatu untuk jadi manusia seutuhnya.

20080917

perjalanan ke rumah teman sekelas

hwew.
satu kata yang terlintas begitu turun dari angkot didepan rumah teman sekelas. sebut saja khobbab, sebut saja anak dari bapak ahmad heryawan, gubernur jawa barat.
hari itu, senin 15 september 08, buka bareng kelas 2IPS tercinta.(akhirnya gw sayang sama kelas gw di sma)

ini rumah?
tempat tidur, gosok gigi, dan nonton tipi?
sayangnya jawabannya, iya.
otak gw muter-muter sampe pusing, apalagi dalam keadaan lapar karena belum waktunya buka puasa.
dua pos kosong menghiasi gerbang utama dari rumahnya,
'glek'
okei, taman depan rumahnya itu limakalilipat rumah gue dijejerin tanpa kompromi tanpa dosa. (bahkan lebih mungkin, rumah gw kan modern, minimalis dalam hal lahan. haha)
jalankaki dari jalan depan rumah ke pintu masuk cukup menguras energi, belum lagi bingung mau masuk lewat mana.

"ehm, ni kita lagi wisata ato maen ke rumah temen si?"
"iya, ntar turbud kayanya disini juga oke"
"bubar angkatan juga muat"
"edan, lebih gede dari sekolah kita atulah!"
"buset gue gamau pulang, gamau pulang"
"khobbab punya gue!" (nah itu yang paling to the point)
anak-anak IPS kaya orang kampung yang baru dateng ke kota.
lagak jalan pelan-pelan, tengok kirikanan, mulut kebuka satu jari.
hello, ini cuma sebuah rumah. perlu diingat.

batang hidung khobbab akhirnya keliatan juga setelah di miskol (haha kita para cumi),
lagian usaha yang bodoh kalo kita mau manggil dia dengan cara nyamper yang jadul,
"khobaaaab" (konsonan 'a' nadanya diayun)
gakan kedengeran sampe imsak kita teriakteriak juga.

"lewat sini.."
yep, dan masuklah para kampungers itu ke kota.
blam. sensasinya dahsyat begitu masuk ke ruangan pertama.
ruang tamu.
percaya ato engga, ruangtamu itu segede rumah gw. sofa putih yang muat didudukin anak-anak sekelas (ya maksudnya kuantitasnya), dengan jendela yang menjulang tinggi lengkap dengan tirainya yang oke. liat ke langit-langit juga ada aksen gaya prancis atau entah apa gw ngasal serta airconditioner di setiap sisi atas.
belum selesai ber'waw waw' ria
masuk ke ruang makan,
bujubuneng.. sama dengan lima meja bazar digabungin dalam posisi memanjang (atau lebih? lagilagi..)
hem, kalo begitu ada apa dengan rumah gw? sungguh ga sanggup membandingkannya. (mulai susah menghadapi kenyataan. haha)
okei, lalu kita keluar alias ke taman dalem.
oh mi god, ada lapangan tenis, lapangan golf, yaya kolamikan, jungkat-jungkit, ayunan, kandangkelinci, dll.. tuhkan berasa lagi di tempat wisata. mushalla yang cukup gede, juga ada. lari-lari lu ampe mampus disana

*f.y.i garasinya kaya showroom toko mobil dan ada caddy(gimana nulisnya?) mobil kecil buat jalan-jalan di lapangan golf.

owh, cukup.. ada lagi kejutan, gw bisa pingsan.
memutuskan untuk duduk-duduk di saung(bahasa kerennya apa sih?) dan masih memikirkan satu hal gila "kalo sampe ada mobil yang jalan-jalan ditaman ini, udah.. gw bener-bener ogah pulang" kata seseorang
dan
brumm.. mobil lewat di belakang saung menuju mushalla.

gotcha.


yaampyun, bahkan energi gw buat nulis juga keserep sama kekaguman gw saat itu. wc rumah yang lebih bagus dari wc di mall, kamar yang muat dimasukin anak sekelas, danlainlain.

pengalaman yang oke. kelas IPS menemukan tempat kbuat foto buku tahunan ntar.. hehe

20080914

tertidur lelap..

ketika tidur lelap aku terbangun terkesiap,
apa-apaan ini air mata keluar saat ku tertidur?

termenung sejenak,
dimana kesadaraan dan logika ku?
apa ini adalah saat semua kepalsuanku menguap?
saat tertidur lelap..


ya.
maka aku enggan menginap.

heartjob?

pekerjaan hati..

menulis bagi saya bukan sebuah pekerjaan fisik yang melelahkan tubuh saya, kambuh asma saya, pegal kaki saya.
menulis bagi saya bukan sebuah kegiatan otak, pusing kepala saya, tinggi tingkat kecerdasan saya.

pekerjaan hati..
naik turun emosi saya, tangis tawa muncul disetiap ketikan jari saya,
lelah hati saya..

hmm melankolis

ayah saya melankolis

sekarang dia gagal.. kamu tau bagaimana kecewanya dia.
melankolis jarang salah
mendalam
tapi bukan berarti rapuh, hanya dengan ikhlas mengekspresikan setiap anugerah Tuhan.
bahkan nonton film saja ayah saya bisa nangis, atau lihat bencana yang memakan banyak korban.
mungkin hatinya lembut.. saya belum pernah dimarahi beliau seumur hidup saya.
tapi beliau mungkin sering sedih melihat saya. ya, keadaan saya saat ini.
saya tak lagi terjangkau beliau.. gadis kecil yang bertubuh mungil bukan lagi saya. tak lagi bisa gembira hanya dengan dipangku di pundak beliau.

saya bukan bermaksud menjadi kacang lupa kulit.
tapi, ya beginilah saya sekarang.
begini juga bukan keinginan hati saya, kesalahan kebelakang membekas sakit di hati dan otak saya.. bukan mau saya.
saya belum bisa menjadi muslim yang baik, hidup praktis dengan seperangkat aturan Tuhan..

intinya, saya menghargai lelaki melankolis. seperti saya menghargai kelembutan hati ayah saya..
fix me..

pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,
pretend,

fix me please..