20090316

belum mau pulang, masih ingin memandang

dari langkah, menanjak keatas, ada sebongkah batu, istirahat sebentar disana.

duduk disana, menaruh barang-barang yang terbawa dan sengaja dibawa.

mata dipicing, silau.


dibawah terlihat jelas, yang nampak adalah yang tertampak dibawah sana, tak jauh jaraknya.
diatas terbayang agak kabur, yang nampak adalah bayangan tentang diatas, jauh jaraknya.
di atas bongkah batu ini sunyi sekali, tempatnya ditengah-tengah antara, jauh dari keramaian.
pesawat terbang lepas landas disana, dibawah dan segera lewat dekat sini, terlihat dan kupandangi
siapa yang belum pernah naik pesawat terbang?
aku belum, dan tidak mau sendiri untuk pertamakali
pesawat lalu lewat dan tidak tahu hendak terbang kemana, kemana saja asal selamat, amin.
diam lagi diatas bongkah batu yang besar itu, belum mau pulang, masih ingin memandang.
ada anak anjing yang mengendus-endus mengacak arah. kemana ibunya? kemana orangtuanya? kalaupun anjing memang punya orangtua. ya namanya juga anjing.
ada ramai-ramai dibawah sana, itu diujung sana, itu yang disana. ada yang kukenal? mana kutahu, melihatnya saja seperti semut yang mengerubungi sirup. sedang apa ya mereka? bau-baunya kebahagiaan, ada salahsatu dari mereka yang melihat satu semut diam disini? ada yang tahu dan pura-pura tak lihat, ada yang lihat tapi segan mengajak? mana kutahu. memang sedang tidak ingin tahu.
apa merah disitu? itu yang diujung situ, gerombolan penjahat berkapak merah? astaga satu semut disana sebentar lagi celaka. pura-pura tidak lihat, biarkanlah takdir si semut malang. aku tak ingin merusak takdirnya? ah ya, mana kutahu.
angin disini kadang sepoi kadang menerbangkan ranting yang disana. bongkah batu tetaplah batu, jadi aku tidak ikut terbang, senangnya.
masih belum mau pulang?
belum, ingin disini dulu. sampai malam melolongkan bunyinya, sampai hati berdiri dari jatuhnya.

20090301

ambigu

headset ini buat dua telinga
jaraknya dekat dekat, karena dua telinga itu ada di satu kepala
musiknya enak
ya berbagilah denganku
hanya kamu yang dengar
karena headset ini cuma buat dua telinga
sepasang
meski kita tidak sepasang
tetap terdengar musiknya enak
satu lagi telinga kita biar dengar suara kehidupan

pocky ini enak
aku beli yang rasa coklat
ah kamu suka sekali coklat
coklat hitam coklat batang coklat bulat van houten cadburry silverqueen ayam jago chacha
semuanya bikin kamu mengeluarkan pancaran kesenangan meski sela sela gigimu kehitaman
ayo ini pocky buat kita
jangan toreh harganya
potong saja bagian coklatnya
buat kamu tak apa silakan
aku makan bagian yang tak ada coklatnya bekas kau pegang
kamu dapat yang kamu suka
aku pun ya
aku pun iya
aku suka kamu suka

tak masalah jika kamu ingin dengar musikmu di speaker besar
atau kamu tak beli pocky sekalian

aku suka kamu suka

lamunan ketika tidur

apalagi yang bisa kau sanggah
dengan ketulusan di matanya
untuk mencurahkan sayang ke orang yang membutuhkannya
apalagi yang bisa kau cemburui
rasa sayang bukan kue yang habis dibagi
bukan parfum yang habis dipakai
lalu apalagi yang membuat kau merasa tak enak?


karena sayang tak selalu bisa menerima kegandaan
karena sayang tak mudah menerima yang bukan seutuhnya
karena aku terlalu berharap banyak pada keutuhan


tapi bukan kau tak mengerti tentangnya kan?
bukan karena kau keras hati untuk memiliki kan?


mungkin ya, mungkin bukan
hanya ingin ada disisinya
kini, aku tak peduli pada rasa sayang dia
terserah dia
terserah


kau menyakiti dia dengan menyakiti dirimu sendiri?


tak ada salahseorang pun yang tersakiti
mungkin kau yang terlalu peka pada apa pun?
aku tak lihat tulus yang kau lihat
aku tak merasa sakit yang kau bilang


apapun itu kau sekarang tetap cemburu?


ya,
peka kau tak melihat kejujuranku disini


maksudmu?


peka kau kadang mengada-ada
tidak, aku tak sakit
ya, aku cemburu
ya, memang kini aku tak peduli pada rasa sayang dia
karena aku kini hanya ingin memberi
supaya rasa cemburu itu berguna
supaya harapan akan keutuhan itu tercapai


tercapai?


tak harus dia yang memberi keutuhan toh?
aku saja yang membuat dia menerima sayang yang utuh
aku saja yang memberi kue utuh untuk dia nikmati
aku saja yang menyemprotkan parfum wangi untuk dia setiap hari
semoga keduanya dapat senang hati


kau sanggup?


ya,
kenapa tidak


aku saja pedih mendengarnya
aku pikir kau cemburu lalu tak dapat menerima keadaan
aku pikir kau akan meninggalkannya dan mencari keutuhan yang lain
aku pikir aku memerlukan argumen hebat untuk membuat kau tetap bertahan
kau menangis dalam ketegapan


tidak usah mengada-ada lagi


sungguh aku pun berkata apa yang kukecap dan kurasa
aku iba


semuanya memang menyesakkan dada
haruskah aku jujur untuk yang ini?


apa?


aku yang iba sedari tadi padamu
kau


tak usah dijelaskan, aku mengerti
kau kuat
kau jauh lebih kuat dari yang kau kira
dia beruntung
kau poros kehidupan


sudahlah cukup
sedang tak ingin mendengar kata manis yang selalu jadi bumerang
sampai jumpa lagi nanti


ketika cinta yang harus dibagi?


ketika cinta yang harus dibagi