20120331

Kidding

A figure dressed in the finest attire
That money can buy
Laiden with assets to make an impression
On a stranger's eye

And he lives in a palace

Surrounded by roses in a perfect picture
He's in deep with the shallow
He's fading cause he can't see the sky

Who are you kidding mister?

I can give you everything
Who are you kidding mister?
I can give you anything
Who are you kidding mister?
I'm so happy that i could sing, yeah
Nobody, you're kidding nobody
Nobody but you

A dinner with twenty people you hate

And they're hating you more
Talking politely, it's all a show
Tell me what is it for?

And your laugh is tale-telling

They follow but you know you're not a funny man
The truth is the meaning
And your life is that you wouldn't have one
If you were poor

Yeah. . .

Such a shame, sir
Such a shame
 

Who are you kidding mister?
Nobody, nobody, nobody, nobody
Nobody but yourself


This is one of my favorites Imogen Heap's song.
Born and raised as a 'middle class' always keep me thinking about how the 'upper class' surviving their life. They have anything I didn't have, well I might have things they didn't but lets keep this real.
After I remember Jessie J price tag song and watch some Michael Sandel's philosophy courses from Harvard. That revelation moment come.
Most part of the human being have put a price tag in their life, it is a reality that every born babies have to take that a milk that they must consume, clothes to keep them warm, a doctor that help on the give birth process, had a price. If their parents simply cannot afford them all, in order unable to comply the price, then they could just die. Price, is what human should pay to survive.
The concept of price itself didn't teased my morality value. Some effort must be released for survive, like, hunt out for food maybe. But how the price could replace the presence of life is a different thing, how a number could possibly replace anything is a crazy concept people compliance for.
Take a look at your own life now, imagine if all of your money was burnt into the ashes, so is your gadget, your nice clothes and shoes, your cars, zero saving accounts, what else you still have? Are you sure you still have friends? Are you still have an inner circle you used to in? If this question put you in a doubt, maybe you could start to stop putting a price tag in life. Leave the illusion before there is no any remain but regret.

Yeah sorry for blabber around. I just try to say that, what I want to reach
 is a real valuable life.

20120321

xoxo

Postingan ini adalah hasil paksaan diri gw sendiri agar supaya mengisi kekosongan pada blog ini, blog yang dulu selalu diisi, selalu menjadi pembagi hari.
I have no idea what plot that would be written in this post, but yea, brace yourself. It'll take a little time of yours cause it might be a long (and nonsense) post.
Entah kenapa juga mesti ada bahasa inggrisnya, tetapi agaknya merupakan refleksi dari kepusingan diri sendiri, yang sebenernya ga lancar dan ga jago bahasa inggris tapi bahan-bahan tugas kuliah sebagian besar pake bahasa inggris. Semacam on-off bahasa di bilik otak gw yang ngatur bahasa kadang-kadang tidak berjalan dengan baik. Jadi maaf, bukan sok iyeh. Suer. Samber. Gledek. #kemudiandisamber

Boong deng ga disamber.
Malem ini entah kenapa ga ada tugas kuliah dan juga ga ada rapat. Dan entah kenapa gw punya keyakinan, bahwa masih ada loh yang dengan bodohnya bakal masih buka titaadelia.blogspot.com ini, sehingga gw memutuskan untuk mengisinya. Masih ada kan ya? #nadaragu
Masuk kedalam bagian dari apa yang lagi gue rasain (brace yourself). Diperantauan yang memasuki tahun kedua ini, still, I have nothing to proud about. Mau nerusin di Cambridge atau Harvard, ipk gw dibawah 3,8 huft :((

Boong deng yakale gw mikirin banget mau masuk cambridge -.-
Tapi apa yah? Lebih ke ga nemu, sebenernya gw ini mau kemanaaa (mulai pake emosi), makin kesini malah gw makin ga tau udah gede gw mau jadi apa dan ngapain. Kalo ditanya, bener-bener ga tau. Ikutan pelatihan ini itu yang salahsatunya sebut saja pelatihan mengelola hidup dan merencanakan masa depan (ya emang namanya itu haha), gw disana juga sebenernya ngisi-ngisi form perencanaan dan segala macem hanya formalitas aja, belum dari hati. Gw suka kuliah di politik, gw suka ketika dosen bercerita di negara apa kenapa pada zaman apa, di negara ini kenapa, dan kenapa seperti itu, latar belakang politis, gw suka politik, filsafatnya, pemikiran barat, clash of civilization, clash of definitions, yang bikin gw pikir-pikir lagi kalau mau benci sesuatu, sadar bahwa ini semua terkonstruksikan dan bukan demikian aja kebentuk, bangunan suprastruktur dialektika, I love them. Tapi gw gatau bakal jadi apa. Karena gw ga nguasain satu keahlian apapun. Entah kenapa yang jadi concern gw sekarang lebih ke orang-orang deket gw, gw bantu dan sibuk jadi ini itu alasan utamanya bukan karena gw pengen mengubah indonesia atau apa deh yang idealis, alasan gw adalah pengen ngebantu temen-temen gw sendiri yang emang udah punya mimpi. Kalo lu mau liat, gw ga pernah jadi 'front man' nya, beberapa waktu lalu misalnya lagi jaman-jamannya pemilihan ketua umum di himpunan gw. Sebenernya ada juga yang nyuruh gw buat maju biar jadi perwakilan dari cewek, tapi hati gw lebih mau buat bantuin temen gw yang emang udah punya keinginan buat maju. Jabanin deh itu jadi campaign manajernya, alhamdulillah menang walaupun beda tipis jumlah suaranya. Sekarang gw nerima untuk jadi koordinator sesuatu pada suatu acara yang insya Allah besar, bukan karna gw ingin memajukan FISIP dikancah internasional, tai lah itu, peduli apa gw sama fisip, gw mau karena gw kagum sama temen gw yang udah punya mimpi, lalu kenapa ngga gw ikut ngebantu ngewujudin itu? Mungkin kalo Mario Teguh baca ini, gw bisa dikutuk kali ya. Kalo Andrea Hirata baca ini juga dia langsung nyanyiin sontrek bukunya dia kali deh, 'mimpi.. adalah kunci..'. (oke stop beliau-beliau kaga akan baca ini juga). Gw bisanya cuma nebeng mimpi orang. Maunya gw adalah bantuin. Apa udah gede gw jadi pembantu aja gitu?

Yak dan gw bilang 'kalo udah gede' kayak yang sekarang gw masih kecil aja, taun ini masuk umur 20 taun cyinn. Dapet kado apa yah tar ulangtaun? #ngarep. Kemaren gw beres-beres kosan, dan gw heran, diumur yang baru segini (dan di kamar yang baru dihuni kurang dari dua taun) aja, udah banyak banget kenangan yang bisa dipilah yang mana yang mau disimpen dan yang mana yang direlakan untuk dibuang. Beres-beres adalah kegiatan yang paling bikin galau sedunia. Dari jaman maba, entah kenapa gw hobi amat naro-naro barang yang ga penting atau nulis-nulis dikertas sesuatu dan ga dibuang. Gw baru inget ada kalanya gw mesti memilih cowok mana yang mau gw lanjutin dan yang mana yang mau gw hentikan. As ta ga. Kalo ga beres-beres gw lupa samasekali kalo waktu maba gw sempat memasuki masa tergalau, yang sekarang ga kebayang karena hampir ga pernah galau-galau bombay. Dan gw ketawa juga kenapa... gw memutuskan untuk memilih laki yang satu itu. Dan jadi mikir juga, gimana seandainya kalo gw ga melakukan hal yang namanya memilih.

Overall, sebenernya gw menikmati hidup gw sekarang, gila lo kalo ga nikmatin ga bersyukur banget. Meski gw gendut dan miskin, tapi masih banyak banget yang peduli, temen-temen kampus baek, keluarga lengkap, pacar sabar amet ngadepin gw, masih bisa kuliah, apasih yang dicari?

Yang dicari sama gw adalah kesabaran yang ga ada batas dan ketabahan yang ga pernah goyah, kalo itu gw udah bisa punya, apa pun yang terjadi ga akan jadi masalah kan ya?

Udah malem. Udahan dulu ya.
xoxo