20090719

tak tak tak

tentu saja saya seorang remaja dan butuh remaja lainnya untuk saling bercerita. maka, sungguh indahlah menjadi remaja. sungguh indahlah menjadi seorang yang berumur 16 sampai 17. sungguh indah menjadi kita. sungguh indah menjadi saya.

pada suatu sore saya mendengarkan sebuah cerita, yang mendebarkan hati dan membuka mata. yang mengajak berkelana untuk mendalaminya dan ya tuhan itu semua nyata.
sepertinya sanubari saya tersentak.
hanya itu.
kemudian saya sedikit lebih memahami sesuatu yang abstrak.
seperti saat jam pelajaran kedua disekolah saya memahami limit fungsi dan invers komposisi.
seperti saat bermain sepeda saya lebih memahami apa itu angin.
seperti saat meminum obat saya lebih memahami apa itu pahit.

kemudian saya menyadari betapa kecilnya saya, menyadari ketidakberdayaan saya tanpa kuasa tuhan.
apapun itu, semua manusia punya alasan atas semua kelakuannya. alasan itu bisa saja berada di alam bawah sadar, atau di alam sadar sehingga bisa diungkapkan.
saya tak bisa menghakimi seseorang atas sifat yang dia miliki, atau kekurangan yang dia miliki, atau kelebihan. karena semua itu merupakan ramuan kompleks yang tak bisa dengan mudah dihancurkan, diganti, diubah, dimusnahkan.
saya termenung ketika itu, saya pernah menyepelekan kepribadian oranglain yang secara kasat mata tak memiliki keunggulan terlihat. lalu merasa aman selama, masih ada orang yang seperti dia. padahal saya tak begitu mengenal, tak mengenal.

setelah cerita itu usai, saya ingin menangis. menangis karena rapuh ini begitu terasa, menangis karena kesombongan ini tak ada isinya. karena keangkuhan ini hanya akan bertahan sementara.

dan saya menanti dan mencari sentakan-sentakan lain untuk sanubari ini. agar pada saat umur saya mencapai kategori dewasa, saya sedikit lebih banyak memahami tentang sesuatu yang abstrak itu.
ya, abstrak.

No comments: