20100117

gara-gara menantang Tuhan

baca postingan yang judulnya 'parah' kan? (yaya pasti baca lu pade kan lebih menggemari blog ini daripada orang yang bikinnya HAHA)
saya akan berbagi mengenai itu sekarang, mengenai kejadian dibaliknya. sungguh Allah Maha segalanya.

ketika ada kabar ui buka pendaftaran pmdk(ui nyebutnya ppkb) pastinya langsung saya jabanin. padahal sadar penuh, rapor saya segitu-segitunya, saya jauuuuuuuuuuuuh dari kata sang juara kelas. tapi, who knows?
dengan kejumawaannya saya (dan teman-teman lain yang jumawa juga) memfotokopi rapor. seleksi BKnya lolos, liat anak-anak IPA yang lolos rapornya begitu enak dipandang seperti lukisan nan indah yang berharga mahal sedangkan kami seperti sketsa belum jadi, 60 berjejer tapi whatsoeverlah.
setelah lolos di bk itu barulah ada serangkaian persyaratan yang kudu dilengkapi. perjuangannya ga seberapa dibanding temen-temen yang sedang mempersiapkan diri ikut simak sekarang. ngescan ke warnet, mabal buat ngambil rapotnya large, bulak-balik cemara sama zenit, jadi kuncen ruang bk.seperti apa? seperti orang bego yang memperjuangkan sesuatu yang sia-sia, udah tau rapot jelek masih riweuh-riweuh aja. ah biarin, kita ini kan jumawa.
secuil hati berharap itu ada hasilnya, tapi sisanya(yang disebut logika itu) menampar-nampar; jangan banyak berharap woy! dan memang iya si penampar itu yang selalu menang.
sekitar satu minggu sebelum pengumuman, saya dan large sedang bercengkrama(wes) dan dia ternyata punya nazar kalo keterima pmdk dia bakal puasa 2minggu, berturut-turut! karena dia (dan saya juga, sebenarnya) pikir tidak mungkin itu hasilnya positif. saya hanya menambahkan (dengan cengengesan pula) "haha, iya iya gua seminggu berturut-turut deh."
beberapa hari setelah itu, ketika sedang tidak bersama siapa-siapa saya berpikir. selama ini saya bingung caranya menegakkan shalat secara kontinyu. saya adalah saya yang selalu labil dalam keimanan. saya adalah saya yang bisa menangis sambil shalat tapi beberapa hari kemudian ketiduran dan tidak shalat isya dan subuh sekalian. saya adalah saya yang tak pernah dibiasakan shalat sejak kecil.
lalu hati saya tiba-tiba bilang, "ya Allah, saya sungguh ingin beriman pada-Mu tapi seringkali saya khilaf, berjuta kali khilaf, dengan dasar itu saya bernazar akan menegakan tiang-tiang agama-Mu dengan kokoh." sederhananya, kalo keterima pmdk saya berjanji ga akan bolong shalat lagi. ironis ga? begitulah, Allah Maha memahami ciptaan-Nya.
dan ketika melihat pengumuman pmdk saya amat sangat terhenyak, sekali lagi, amat sangat terhenyak. rasanya nurani ini berdenyut. iya senang, pastinya. tapi terhenyaknya lebih kepada gila, gila! Tuhan harus bikin lu masuk UI dulu supaya lu bisa menjalankan kewajiban lu dengan bener, ta?
dan begitulah, lidah saya kelu mata saya panas di subuh hari yang indah itu.

1 comment:

Anonymous said...

like this!