20090619

saat tujuh

saat jam tujuh malam.
ketika biasanya aku belum ada dirumah, kini aku ada didalam dirumah.

saat jam tujuh malam.
ketika biasanya aku masih bersosialisasi dengan manusia, kini aku bersosialisasi dengan imaji.

saat jam tujuh malam.
ketika biasanya sakit perut itu tak tersisa, kini terasa.

saat jam tujuh malam.
ketika biasanya sedih itu tak terasa, kini teraba.

saat jam tujuh malam.
tumpukan kertas itu menegurku untuk kembali tenggelam dalam pekerjaan nyata.

saat jam tujuh malam.
ku nyanyikan lagu sambil mengetik agar tak teringat bahwa ini adalah jam tujuh malam.


saat lembar ketujuh.
ku terhenyak pada lembar yang telah kuketik beberapa menit lalu.

saat lembar ketujuh.
ku teringat pesan ibu agar tidak menanggalkan shalat lima waktu.

saat lembar ketujuh.
ketika biasanya ku telah terlelap sebelum lembar ketujuh.

saat lembar ketujuh.
tumpukan kertas itu menegurku untuk kembali tenggelam dalam pekerjaan lembar ketujuh.

saat lembar ketujuh.
ku nyanyikan lagu dan mengetik agar tak teringat bahwa ini baru lembar ketujuh.

saat jam tujuh pagi.
ku tak menyadari bahwa ini adalah jam tujuh pagi.

saat jam tujuh pagi.
ku menyadari bahwa aku belum bertemu manusia manapun sejak jam tujuh malam tadi.

saat jam tujuh pagi.
ku terhenyak pada lembar ke tujuh ratus tujuh puluh tujuh.

saat jam tujuh pagi.
ku dengar tubuhku berderak dan kepalaku berat.

saat jam tujuh lebih tujuh.
ku dengar nyanyian mimpi dalam suara sepi.

No comments: