20090927

sakit, gigi.

oh ibu aku sakit gigi.
aku sakit.
gigi.

ingin aku bubur itu, mak.
atau usapan di pipi yang bengkak ini.
atau suara darimu, 'sedang kenapa kamu ini nak?'
bukan ibu, aku bukan kebanyakan menghembus balon. atau berkelahi dihantam kepalan tangan. tidak sejenaka itu hidupku bu. tidak sekeras itu pula. belum.
ingin aku sereal itu, mak.
dengan sedotan disaji hangat-hangat. di gelas donal bebekku yang dulu itu, bunda.
atau sekedar memo ditempel di kulkas.
berisi letak makanan bayi atau bubur instant yang nanti bisa ku masak sendiri.
atau pesan singkat di telepon genggamku. kata-kata sesederhana, 'cepat sembuh'.
sudah cukup besar kini aku bu. sudah pantas memiliki ponsel.

ini nyeri bu.
gigi.
bisakah ibu alihkan nyeri ini pada dongeng tiga babi kecil mu itu?
atau dengan dentingan piano mu yang merdu?
atau pada permainan-permainan mengasah otakku yang bunda bilang supaya aku nanti pintar itu?
pada kotak ajaibku, yang isinya hanya kerang-kerang laut dari pasir putih kita?
atau semuanya tidak akan mempan ya, mak.
ini terlalu nyeri.
gigi.

ibu aku pening sekali.

jadi wajarlah jika aku ingin sesuatu yang terlalu tinggi untuk kudapati. hanya tiga patah kata tua.
dua, 'sayang ibu'.
untuk ku ucapkan berhadapan denganmu.
satu,
hadirmu.

aku sakit gigi.
bunda.

3 comments:

Heidy Kaeni said...

wah....tampak seperti suara hati yang indah.

Heidy Kaeni said...

eh..romantis, tepatnya.

Tita Adelia said...

kesakitan juga indah kan?
indahnya dunia. :)