20091210

mayoritas waras

bila saja aku bisa banyak berbicara. karena kadang aku ingin bercerita. bercerita yang menggunakan suara. yang bisa kau peluk saat aku berkata nyata, yang bisa kau hapus air mataku saat mulai menitik.
tapi kelihatannya ya selalu begitu itu. aku gagu. aku bisu kalau harus berbicara tentang diriku.
seperti hari ini, aku masih ingin menulis. aku harap aku akan terus ingin.
dalam perjalanan pulang kulihat sesosok perempuan dari belakang. rambutnya agak gimbal. kukira dia orang gila, tapi begitu aku lihat parasnya oh ternyata tidak. wajahnya itu masih tersentuh produk kecantikan yang di iklan-iklan. bajunya juga seperti yang di tv-tv. oh dia tidak gila. lalu ketika jalan kaki hampir sampai kerumah, aku lihat sesosok perempuan tua yang tiduran dipinggir jalan. ya, yang ini benar gila. bajunya lusuh sekali, dia tidur air liurnya sampai menetes. aku bingung. aku iba. yang terpikir bukannya takut atau apa, yang terpikir adalah satu. dia pasti pernah bahagia. apa dia dilahirkan gila? saya kira tidak. perempuan itu paruh baya, umurnya kira-kira 50 tahunan. badannya kurus. tapi parasnya tidak menakutkan. baunya belum menyengat seperti gila-gila yang lainnya. masih ada urat-urat waras di wajahnya. aku kasihan. aku yakin dia pasti punya masa lalu, yang membuat dia begitu. dan dia tidak sadar akan adanya masa depan, yang membuat dia begitu. andai siang itu tidak panas dan badanku sedang sehat (tapi mungkin aku tidak akan bertemu dengannya karena jika sehat aku pasti belum pulang siang begitu), aku ingin duduk disebelahnya sampai dia terbangun. aku ingin memeluknya. meskipun dia bau. meskipun aku tak kenal dia siapa.
tapi tak bisa, sampai rumah pun aku langsung memejamkan mata. sayang aku bukan sedang sehat.

soal gila waras, aku tidak berani bilang orang seperti dia gila sebenarnya. lalu yang sejenis aku adalah waras. kata gila itu harusnya diganti dengan minoritas. waras dengan mayoritas.
kalian yakin kalian waras?

No comments: