ya, aku sekarang tersenyum pipih penuh serabut penyesalan. hatiku kusut, kamu sebenarnya tahu betapa serabut-serabut itu mengacaukan jalinan yang dulu rapi.
aku sekarang sedang mencari cara bagaimana agar aku tidak terlalu lama bersedih-sedihan. kamu tahu betapa aku tidak suka terlihat lemah.
mataku kedutan hampir setiap menit. kamu tahu betapa sanggup aku menahan tangis.
kamu tahu apapun, kamu tahu apapun tapi sebenarnya kamu tidak tahu satu hal.
kamu tahu aku ini senangnya pada tantangan dan kamu pada yang aman. meski itu terasa agak tidak wajar karena aku perempuan dan malah kamu bukan. tapi apakah kamu tahu? aku bersedia meninggalkan semua duniaku yang isinya huruf-huruf bergelantungan, inspirasi-inspirasi kecepatan Tuhan, kalimat-kalimat yang mengantri menunggu dirangkai, dan baris-baris kosong yang menunggu diberi makan. aku bersedia meninggalkan duniaku yang itu untuk pindah dengan sempurna kedalam duniamu. ketika aku berniat bersedia saja aku merasa jiwaku sakit tapi aku merasa tak apa daripada kamu yang sakit, apakah kamu tahu?
tentu kamu tidak tahu. karena aku tak pernah sanggup berkata tentang ini dan kamu tak pernah benar peduli akan duniaku yang ini. kamu tak pernah benar peduli hanya saja kamu pernah benar-benar merasa terganggu dengannya.
orang-orang dekatku telah berkata sejak dulu untuk tinggalkan saja kamu karena agaknya kamu bukan yang terbaik bagiku. tapi telah lama kututup telingaku dari semua tendensi bicara kearah sana. itulah aku dengan segala keangkuhanku. karena apa? kamu salah satu bagian dari tantanganku.
aku berpikir, tak ada bedanya lah aku berada di dunia yang mana pun asal bersama kamu. karena tanpa menghabiskan malam-malam didepan layar mengalirkan semua pemikiran lewat jari kedalam sebentuk kumpulan kata atau renungan-renungan yang kamu anggap gila itu pun sebenarnya aku tetap bisa bahagia, karena denganmu.
tapi beruntung aku disadarkan dengan kamu yang pergi dengan ringan.
bahwa pemikiranku untuk meninggalkan dunia yang ini dan terjun sempurna kedalam duniamu adalah pemikiran yang sakit. bahwa menutup telinga dari semua orang-orang tersayang adalah perbuatan jahanam. bahwa berlebih-lebihan selamanya tak akan pernah baik. aku berlebihan menanggapmu berharga, kan?
ya, pergi dengan ringan. memangnya kamu pikir apalagi yang bikin aku kusut?
No comments:
Post a Comment