tau litosfer? ah bukan-bukan, kurang dalam, astenosfer? ah kurang dalam juga. bukan bagian mantel berarti, inner core. inti bumi. ya, mungkin disanalah letak mayat-mayat akal sehat dan hati nurani manusia berada.
jauh, hampir hilang terbakar pula.
sehabis shalat saya sering menangis, rasanya kerdil sekali seorang saya memohon pada Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang lain, dosa saya aja belum tentu. semakin kerdil lagi ketika saya memohon untuk membuka hati hamba-Nya yang lain, hati saya aja belum tentu terbuka. apalagi ketika saya memohon untuk bersihkanlah hati hamba-Nya yang lain, hati saya juga belum bersih. saya pernah dengar ceramah subuh di televisi,
"sesungguhnya pada setiap manusia terdapat fitrah untuk menuju kebaikan.."
begitu mendengar kalimat itu hati saya berteriak, setuju! lalu si penceramah itu bilang lagi
"seperti ketika seseorang pertama kali melakukan hal yang menyimpang, hatinya pasti was-was, deg-degan, takut, dan sebagainya. sebenarnya ketika kita was-was atau deg-degan itu, seluruh tubuh kita sedang berdemo(cie sel-sel darah aksi) karena sebenarnya hati kita tahu apa yang kita lakukan itu tidak benar. tapi kemudian kalau kita ulangi lagi, ulangi lagi, ulangi lagi, lama-lama menjadi biasa saja, tak ada rasa was-was atau takut. sebenarnya pada tahap itulah hati kita telah menutup (na'udzubilahimindzaliik..), tertutup oleh kotoran, syaitan, dan hal-hal lain sehingga sensitivitasnya telah mati."
alhamdulilah kalau gua nyontek gua masih takut, hati gua belum ketutup-ketutup amat kan ya? hahahaha :)
No comments:
Post a Comment