20100321

knowledge is power but culture is more

budaya nyontek, sering kesiangan, vandalisme, tingginya kecelakaan lalu lintas, wc yang bau dan kotor adalah bentuk-bentuk culture lag (ketimpangan budaya) yaang tak asing lagi karena semuanya terjadi didepan mata kita.

apa itu culture lag?
yaitu ketimpangan salah satu unsur kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. jadi adanya kelambanan unsur kebudayaan yang satu untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah (sosiologi, grafindo SMA kelas III. HAIL USEP!).

nah kita ini tidak bisa dipungkiri lagi sedang mengalaminya. gimana ngga? anggaplah dalam kehidupan orang-orang yang lahir tahun 30an, orang-orang itu dulu mengalami masa penjajahan yang segala diatur dengan strict dan sekarang mereka berhadapan dengan masa yang luarbiasa bebas (untuk perindividunya ya masuk dalam kategori culture shock), lah tapi kita yang ga lahir di taun 30an ko masih aja suka kesiangan, nyontek, corat-coret sembarangan? itu berarti ketimpangan ada di cara mendidik. yang paling jelas nih ya, pernah liat ga dari mobil bagus lagi jalan tiba-tiba buang sampah sembarangan ke jalan? itu salahsatu bentuk culture lag, di satu sisi si pengemudi dan penumpang mobil sudah punya uang untuk beli mobil dan mungkin sudah terampil dalam mengemudi (punya SIM) tetapi disisi lain mereka tidak punya kesadaran bahwa buang sampah sembarangan itu tidak baik, mereka tidak punya kesadaran untuk menjaga lingkungan. nah kalo budaya nyontek kenapa termasuk culture lag? lah iya, disisi lain anak-anak itu(orangtuanya) sudah punya uang untuk menyekolahkan, tapi disisi lain anak-anaknya itu tidak memahami dan menghayati apa arti dari sekolah itu.
nah apapun itu tidak ada pemakluman untuk yang namanya culture lag, kita harus fight buat maju men. dan gue ingin punya kesadaran yang lebih dari yang orang-orang biasa punya di negara dunia ketiga ini(nahloh ribet), karena pelajaran yang gue terima dari satu halaman buku pelajaran ini adalah, kalo mau bikin perubahan, bikin planning buat penanggulangan culture lag nya juga, jangan setengah-setengah.
ya, ini berlaku buat suatu sistem, tubuh organisasi, keluarga, bahkan buat diri sendiri. siapa bilang gue lagi ngomongin negara?
;)

No comments: