apa sih yang sudah saya tulis?
apa sih yang sedang saya tulis ini?
tidak menyebabkan kematian tapi membuat pegal sendi-sendi memori
iya apalah itu selalu berkaitan dengan memori, memoar
ini puisi atau cerita pendek saja saya tidak tahu
ini ada yang baca atau tidak saja saya makin tidak tahu
ini selesai ditulis atau tidak saja saya apalagi, tidak tahu
karena saya selalu saja begitu
kamu yang tidak tahu saya sudah pergi saja ke sudut sana
kamu yang merasa tahu saya tetap disini dan perasaan itu lama-lama menjadi tidak benar untuk dirasa
ini bukan secarik indah yang kemudian kamu kagumi atau aku banggakan
bukan juga sampah karena siapa bilang ini pernah berguna. sampah itu sesuatu yang pernah berguna lalu sudah kehilangan gunanya kan
ini cuma gumaman demam di malam hari, cuma racauan di nyeri bulan purnama
apa tadi, gumam?
iya daripada kata-kata jelas yang dikeluarkan. ribut.
gumaman adalah oasis di gurun pasir.
meracau juga penting untuk menjaga kewarasan.
bukannya penemuan-penemuan yang merubah sejarah itu muncul dari seseorang yang bisa mendengarkan bukan yang selalu bicara
iya dari mereka yang berpikir lebih dalam dan bicara lebih sedikit
jadi keinget, may this special moment become one way for you to be grateful to Allah for your wonderful life. may it become a start for you to grow as a woman, not girl anymore. may you cold learn to give not to get, to love not to be loved and let the universe works for you. be grateful, be mature, be genuine.
kata-kata itu yang ada pada ulangtaun ketujuhbelas kemaren. mau seneng gimana sedih juga ga baik
as a woman, not a girl anymore. to give not to get. to love not to be loved. yakin saya berapa liter lagi airmata yang jatuh dari memperjuangkan makna kata-kata itu.
be mature, maksudnya dewasalah nyet. dewasa itu ya yang begitu itu, yang butuh banyak pengorbanan.
kamu pikir dewasa adalah yang berantem gara-gara males nyuci piring kotor?
apa sih yang sedang saya tulis ini?
No comments:
Post a Comment