20091129

adik kecil

adik kecil jangan menangis dulu! aku belum sampai ke rumahmu.
tahan lagi sebentar saja itu bulir yang bakal mengalir. tanganku belum sampai untuk memelukmu.
dik! ini pundakku masih kosong. maka jangan dulu menangis, aku bilang aku sebentar lagi sampai.

adik kecilku,
sebenarnya aku tak tahu dimana rumahmu.
jangan marah! aku bilang aku sebentar lagi sampai. sejak kapan aku pernah mengkhianatimu.
sebentar. aku haus. sebentar saja.
adik kecil tunggu aku dulu, jangan dulu menangis.

aku bilang aku sebentar lagi sampai.
lihat ini aku adik, lihat dik. tak ingin adik memelukku erat? atau sekedar jabat tangan?
aku telah sampai pada alamatmu. tak kutanya tukang ojeg tak kutanya supir angkot. mereka semua tak bakal tahu rumahmu. lariku yang mengantarku kesini. sudah bilang tadi aku sempat haus?

oh adik sedang tak ingin berhangat-hangat, tak apa.
sedang apa ini adik kecilku? kok kamarmu berantakan seperti habis kedatangan tamu undangan?
adik tersenyum. ah adik ini memang selalu begitu, kadang aku bingung loh dik.
kalau begitu, ayo mulai cerita. aku sudah siap-siap pakai kuping yang lebar. ini lihat.

oh adik ingin sedikit santai, oke mari bercerita sambil berbaring. adik tahu saja ini kaki sedikit pegal.
ayo, ayo mulai aku sudah tak sabar.

dik?

rupanya adik terlalu lelah, hari ini apa saja kegiatanmu dik?
ah adik tak menjawab tapi aku tahu jawabannya banyak. adik nakal.
malam ini dingin loh dik katanya. dan adik kecilku tidur hanya pakai piyama tipis saja? tidak akan kubiarkan, sini kuselimuti.
iya aku datang terlalu larut dik, maaf. sekarang tidur saja dulu yang nyenyak, aku menginap disini boleh?

cepat sekali adik berganti alam ke alam mimpi, haha aku senang. damai jiwamu dik berarti. kusimpulkan jawabannya boleh saja ya? selamat malam, aku juga mau tidur.
esok pagi kita berbagi.

adiik bangun, sudah pagi loh ini. jangan ketinggalan sama burung-burung itu diluar. mereka terbang, mereka bahagia. ayo dik!
matamu jernih dik, andai saja tak ada kabutnya. seperti awan dik, mendung.

nah, adik kecil sudah tak ingin menangis? ingin bercerita?

benar saja adikku ini bergulir airmatanya. cup cup sini, ada aku dik, sandarkan kepalamu dipundakku.
loh adik lebih ingin lututmu yang jadi sandaran kepalamu? tak apa, sini punggungmu kuusap, kenapa dunia dik?

semakin keras adik menangis.
kenapa aku tak bisa berbuat apa-apa dik? sini, sini peluk aku lagi. tetap hangat, tetap dunia yang jahat.
adik kecil kalau begini adanya berhentilah menangis dulu, aku sudah dirumahmu tapi belum dirumah hatimu. adik bisa lihat aku? adik ini aku berbicara sedari tadi. adik bisa dengar aku? ini tanganku menyentuh kulitmu adik tak bisakah merasa? ini sekarang aku memelukmu tak adakah hangat yang dulu? ini mukamu dikedua tanganku tak adakah senyum yang dulu? ini aku dik apa seperti bukan aku? ini aku dik belumkah adik merasa aman juga? ini aku disisimu tak menjamin dunia akan baik-baik saja tapi bukankah biasanya ada aku lalu adik merasa lebih baik? ini aku dik.

dan adik kecilku beranjak ke kamar mandi. sarapan. bersiap berangkat. aku didiamkan.

adik bercanda?

No comments: