20091129

poli

dirimu seperti pasar monopolistik. senyummu mahal. maafmu mahal.
kadang kulihat dirimu itu hanya tak sadar diri saja. bukannya memang berharga atau bagaimana.
kau anggap dirimu itu sang juara. iya memang. dalam lomba meretas waktu dan batas.
aku berani taruhan. tak ada yang tak suka kamu.
tapi tak ada juga yang suka. aku saja tidak. senyummu mahal begitu.
ketika aku dan dirimu bersama, dianggapnya aku seperti pembeli marjinal. dan kau penjual supermarjinal. cih, enak saja.
tapi kubilang aku berani taruhan. tak ada yang tak suka kamu.
apa ya satu kata yang melambangkan?
istimewa. ya kamu istimewa. meski kamu tidak berhaga atau bagaimana. kamu istimewa.

ya aku ingat saat aku bertanya satu pertanyaan padamu, poli. aku panggil kamu poli. daripada sebutan si monopolistik. enak saja aku yang repot, terlalu panjang.
aku tanya padamu seandainya satu hari kamu bisa berubah untuk menjadi siapa saja, kamu ingin menjadi siapa. aku kira kamu akan menjawab sosok-sosok idealmu yang kamu sering katakan padaku tanpa senyum itu. atau kukira kamu akan menjawab menjadi kamu, karena kamu ya begitu itu. kerap tak sadar diri.
tapi tanpa pikir panjang kau jawab ingin menjadi aku. kenapa, poli?
aku senang karena kamu tak pernah bercanda. saat pembagian selera humor dulu mungkin kamu tak datang. terlalu sibuk ikut lomba meretas waktu dan batas itu.
kenapa menjadi aku, poli?

karena kamu ingin sesekali menjadi pecundang.
itu alasanmu.

cih, kamu tak pernah berubah, poli.
jujur aku sakit hati. itu tadi tajam. tapi kan maafmu mahal. ya, pemaafanku murah sekali. obral. gratis. kalau tidak sejak kapan kita sudah tak lagi berhubungan. atau tak pernah bahkan.
kamu poli, sialan. kamu istimewa. kau buat isi dirimu menjadi mahal. kau buat segalanya tak terjangkau. padahal kamu tak berharga. kamu bukan siapa-siapa. kamu sialan.
jadi arti kosakata pecundang mu itu adalah aku?
baik. inilah makna kosakata istimewa ku. kamu. kamu yang sialan. kamu si monopolistik.
suatu saat kamu akan menjadi oligopoli ditanganku. aku bisa tetap memanggilmu poli.
tunggu aku. tunggu aku yang bukan lagi pembeli marjinal.

1 comment:

Unknown said...

titaaaa pengen re-post ini fufufuf sukaaa bagus hehehe