20091129

aku (begitu) berbeda

kurasa kita berbeda itu nyata.
bukan kita, aku berbeda. tidak begitu dengan kau dan dia.
lihatlah bulan ulangtahun kalian sama, tanggalnya pun berdampingan. aku jauh dan tak ada hubungannya angka tanggalku dengan bahkan salah satu pun dari kalian.
baik, itu bukan hal yang penting. tapi jenis kelamin kita juga beda, aku maksudnya. hari tertentu aku harus duduk di pinggir kolam renang ketika kalian berciprak air. bahkan nanti aku harus menyobek pantatku beberapa kali ketika kalian sunat hanya sekali. baik, bayi tidak keluar dari pantat. tapi kalian tahu maksudku.
sekolah pun aku harus memakai bahan yang tak ada tengahnya, disebut rok katanya. sehingga ketika kalian memanjat pagar atau pohon dengan riang, aku harus menanggung malu karena celana dalamku bisa kelihatan. curang sekali kenapa manusia berjenis kelamin seperti kalian tidak usah memakai bawahan yang celana dalamnya bisa kelihatan.
sekarang kalian boleh main sampai malam. tapi aku selalu dianggap tidak pantas pulang malam. perempuan katanya.
kalian bisa bermain bola, teman-teman kalian asyik sekali. teman-temanku hanya bergumul pada perasaan, kadang bermusuhan, kadang iri, kadang ingin sesuatu secara berlebihan. aku tak menikmati. aku tak mengerti.
sehabis makan juga kalian tidak haram untuk langsung menonton tv lagi. tapi aku harus mencuci piring. bukan, aku bukan pembantu, kita sejajar. apalagi soal kamar. tak jarang aku disuruh merapikan yang punya kalian. aku perempuan katanya.
terlalu banyak hal jika disebutkan tentang perbedaan yang satu itu. tidak, aku tidak merasa spesial. perbandingan jenis kelaminku toh lebih banyak dari kalian. tapi katanya enak jadi perempuan bisa menangis kapan saja. tidak kok, tidak kapan saja, mau coba? lagipula aku tidak ingin menangis. kecuali kemarin saat jatuh dari motor sakit sekali kakiku.
kurasa aku begitu berbeda, kau pintar dia berbakat, aku tak bisa apa-apa. kalian memotivasi. aku cuma bisa dimotivasi.
begitu juga soal memuji. kalian bisa dipuji. aku hanya bisa memuji.
saat aku ingin memakai warna biru dongker juga aku selalu disarankan untuk memilih yang lebih perempuan. terpaksa aku memakai itu merah muda. katanya aku cantik. tapi aku tak peduli. aku hanya ingin sama dengan kalian.

kurasa aku begitu berbeda. kuharap kita ini memang saudara.

kemarin dia bilang apa yang kau bilang. aku tidak bisa begini terus. lalu kau menerangkan apa yang dia terangkan, tentang takdir, tentang tangan Tuhan, segala macam tentang kelapangan, kebijaksanaan.
kurasa aku tak peduli. aku hanya ingin sama dengan kalian.

kurasa aku begitu berbeda.

No comments: