20091107

orang Tuhan yang bikin

habis sembahyang alam bawah sadarku lah yang berdoa
pertama dia selalu melantunkan doa untuk kedua orangtua. yang selain habis sembahyang, aku tak ingat kalimatnya.
waliwalidaya. eh, aku ingat. setelah beberapa lama mengingat-ingat.
entah karena alam bawah sadarku bilang aku sangat masih bergantung pada mereka jadi doakanlah mereka, atau karena kalimat doanya menarik dan dihafal sejak balita.
kedua aku selalu melantunkan doa keselamatan untuk diri sendiri. alam bawah sadarku bilang, kalau kamu tidak selamat, tentu kamulah yang butuh ditolong. iya benar juga. repot jadinya kalau aku yang butuh ditolong. aku ini kan gengsian. aku geli saat alam bawah sadarku selalu jujur.
ketiga aku selalu melantunkan tentang apa saja yang menjadi kesusahan saat itu. saat kelas dua sd sehabis sembahyang aku selalu berdoa minta sepeda. lalu punyalah aku sepeda. semakin besar aku selalu berdoa tentang segala sesuatu. paling sering tentang diberikan kesabaran. aku tak habis pikir bagaimana kalau Tuhan tidak mengabulkan yang tentang kesabaran itu. waktu kecil kan tantrumku jelek sekali. mengamuk-ngamuk saja sering. nyengir aku sekarang kalau ada saudara atau kerabat yang menyindir tentang itu. dalihku, karena aku terlalu pintar, aku ini kan anak prematur, atau apa sajalah yang mengandung unsur candaan. pernah juga aku berdoa meminta pintar. pintar kok diminta, begitu lama-lama pikirku. lalu aku berhenti berdoa tentang pintar tapi rupanya Tuhan beri juga sarinya sedikit. lalu ada kalanya aku takut. tangan Tuhan terlalu banyak! pikirku. karena Ia tak pernah memberi semuanya secara langsung. Tuhan selalu menyuruh! karena Tuhan tangannya banyak imajiku langsing menyala, dan sosok yang menyeramkan yang jadi outputnya. tapi ayahku bilang tidak boleh membayangkan wujud Tuhan, otak kita ini terlalu kecil untuk itu, biar batinmu yang bicara, otakmu pita suaranya. lalu aku menurut saja dan mulai berdoa lagi pada Tuhan. karena sudah tidak takut lagi malah merasa nyaman. padahal hanya perasaan saja aku ini sedang dekat denganNya atau tidak, kenyataannya aku tidak tahu benar. petang ini aku baru saja sembahyang dan berdoa tentang kesehatan (luar-dalam), ya Tuhan, sakit itu luarbiasa. sakit itu rasa yang paling kukagumi jujur saja. menyenangkan punya zat yang bisa dimintai begitu saja, bisa menjadi tempat mengadu dan menangis sesenggukan tanpa merasa malu. iya aku kan gengsian.
keempat aku selalu menambah embel-embel, pada semua yang Kau berkati juga, Tuhan. jadi aku pikir kalau aku berdoa minta sepeda, orang-orang yang Tuhan berkati juga harus diberikan sepeda. juga tentang kesabaran dan kesehatan itu. aku mau semuanya merasa baik juga. tapi aku tidak pernah berdoa agar semua menjadi gengsian kok tenang saja.
sehabis itu aku selesai dan menghadap kegiatan lain, aku tidak mau berdoa terlalu banyak. jadi omong kosong rasanya. karena aku belum bisa sempurna dalam beribadah. jadi aku hanya meminta yang benar-benar aku butuhkan atau kadang yang benar-benar aku inginkan. meski sebenarnya mungkin aku bisa minta apa saja. karena tuhan itu Maha-Maha, kan.

habis berdoa alam sadarku lah yang ambil alih.
bagus ya hidup ini. jelaslah, orang Tuhan yang bikin.

No comments: