20091129

ingin bernyanyi

penat karena jauh dari tuhan ini tidak ada obatnya. ya mendekatlah. tapi bukan sesederhana proses makanan menjadi feces.
lalu bagaimana?
kadang menulis bisa. bisa mengurai penat. sedikit.
lalu apa?
menghela nafas lebih praktis. bisa mengurai penat lebih banyak pula.
tapi penat yang diurai itu bukan berubah menjadi lega. hanya diletakkan pada tempat yang seharusnya saja. penat satu di kotak hati sebelah kanan loker pertama. penat dua di hati agak kanan loker kedua. tak ada dua penat dalam satu loker. hasilnya? kepenatan itu semakin jelas. tidak buruk. kadang butuh juga yang seperti itu. tapi tidak baik juga, tidak membuat merasa lebih baik.
kemarin malam hujan besar. sorenya juga. memang lagi musim hujan. batinku sedang kering, adanya hujan bikin ia sedikit basah. bukan karena sekedar air-air turun dari langit. karena bunyi dan baunya, karena melankoli yang terpercik dari dinginnya. tak sengaja gumamku mengeluarkan nada.

loker pertama sampai kesekianku tiba-tiba kehilangan isinya.
aku mulai bergumam lagi dengan nada yang lebih indah. hingga memejamkan mata saking terasa.
lokerku kosong semua.

aku bernyanyi dengan tulus penatku hilang semua.
tiba-tiba aku merasa mengerti nabi. inilah rasanya diberikan mukjizat oleh yang kuasa.

No comments: